Senin, 04 April 2016

Daftar SNI














Hasil Penelitian SNI lebih mahal

Berikut ini adalah hasil penelitian Ilmiah yang dilakukan oleh Mahasiswa  Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil tentang perbandingan   analisis biaya dengan metode SNI (standar Nasional Indonesia) dan analisis harga satuan di lapangan.  Data lebih lengkapnya  silahkan KLIK DISINI

ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH 
(Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah)
 Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra, Grace Y. Malingkas 
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado 

ABSTRAK 
Kemajuan teknologi memberi peluang kepada pelaksana pekerjaan konstruksi untuk menggunakan alat berat sebagai pengganti peralatan manual. Alat berat bisa menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan pekerjaan yang terlihat dalam perhitungan biaya atau harga satuan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis biaya dengan metode SNI (standar Nasional Indonesia) dan analisis harga satuan di lapangan. Kedua metode tersebut kemudian diperbandingkan untuk mendapatkan hasil anggaran biaya yang lebih efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan harga satuan peralatan, upah kerja, dan pekerjaan untuk mendapatkan selisih (%) harga satuannya. Dari hasil perhitungan didapatkan selisih dan presentase harga satuan yang berbeda untuk masing-masing metode. Hasil perhitungan metode SNI lebih besar dibandingkan dengan hasil perhitungan Harga Satuan Jadi di lapangan, yaitu untuk Pekerjaan Perpanjangan Runway Sub Pekerjaan Clearing, Stripping, dan Grubbing (Rp 12.448,13) 5,985%, Pekerjaan Terminal VVIP Sub Pekerjaan Clearing, Stripping, dan Grubbing (Rp 12.879,81) 6,393%, Pekerjaan Parkir Terminal Sub Pekerjaan Clearing, Stripping, dan Grubbing (Rp 12.250,21) 5,947%, Pekerjaan Terminal VVIP Sub Pekerjaan Galian Tanah Konstruksi (Rp 58.130,54) 8,354%, dan Pekerjaan Terminal VVIP Sub Pekerjaan Galian, Pemadatan, dan Pembuangan (Rp 59.679,00) 7,953%. Hasil analisis dari kedua metode tersebut, menunjukkan bahwa analisis menggunakan Harga Satuan Jadi di lapangan lebih efisien dan efektif.